Bukan Rampok, Ini yang Ditakuti Inang-Inang saat 'Jualan' Duit.
Belasan inang-inang mulai berjejer di kawasan Kota Tua, Jakarta. Jasa penukaran uang ini mulai ramai bermunculan saat mendekati hari Lebaran.
Setiap hari, inang-inang membawa belasan hingga puluhan juta uang di dalam kantongnya. Hal ini bisa saja berisiko, mengingat tidak adanya pengamanan khusus. Saat ditanya apakah inang-inang khawatir dengan ancaman perampokan, mereka memberi respon biasa saja.
"Kita kan rame-rame di sini, jadi saling menjaga aja," ujar Yogi, salah satu inang-inang kepada detikcom, Sabtu (23/4/2022).
Bahkan menurut Yogi, ia lebih khawatir dengan kendala cuaca yang kerap menghambat. Omzetnya bisa turun saat cuaca tidak mendukung. "Hujan siapa sih yang mau minggir, macet lagi kan," katanya.
Dalam satu hari, Yogi bisa menukarkan uang antara Rp 5-15 juta per hari. Kalau sedang ramai bahkannominalnya lebih besar. Adapun keuntungan yang diambil Yogi adalah Rp 10.000 setiap penukaran Rp 100.000. Momen ini terjadi H-5 hingga H-3 menjelang Lebaran.
"Pas rame paling kalau bank udah tutup. Bisa sampe Rp 50 juta," kata Yogi.
Sementara Rianto, inang-inang lain di Kota Tua mengaku bisa menukarkan uang antara Rp 2 juta sampai Rp 10 juta per hari. Omzet tersebut mulai membaik dibandingkan tahun lalu. "Baru tahun ini aja, tahun kemarin pas awal pandemi sepi," ujarnya.
Berbeda dengan Yogi, Rianto mengambil untung sebesar Rp 15.000 untuk penukaran Rp 100.000. Pecahan Rp 5.000 adalah yang paling laris diburu masyarakat.
"Paling laris Rp 5.000, makanya kalo Rp 5.000 jarang boleh ditawar, susah dicarinya juga. Di bank kan paling sering habis Rp 5.000," ungkap Yogi. Sementara itu, Pecahan Rp 20.000 adalah yang paling sedikit diminati
Setiap hari, inang-inang membawa belasan hingga puluhan juta uang di dalam kantongnya. Hal ini bisa saja berisiko, mengingat tidak adanya pengamanan khusus. Saat ditanya apakah inang-inang khawatir dengan ancaman perampokan, mereka memberi respon biasa saja.
"Kita kan rame-rame di sini, jadi saling menjaga aja," ujar Yogi, salah satu inang-inang kepada detikcom, Sabtu (23/4/2022).
Bahkan menurut Yogi, ia lebih khawatir dengan kendala cuaca yang kerap menghambat. Omzetnya bisa turun saat cuaca tidak mendukung. "Hujan siapa sih yang mau minggir, macet lagi kan," katanya.
Dalam satu hari, Yogi bisa menukarkan uang antara Rp 5-15 juta per hari. Kalau sedang ramai bahkannominalnya lebih besar. Adapun keuntungan yang diambil Yogi adalah Rp 10.000 setiap penukaran Rp 100.000. Momen ini terjadi H-5 hingga H-3 menjelang Lebaran.
"Pas rame paling kalau bank udah tutup. Bisa sampe Rp 50 juta," kata Yogi.
Sementara Rianto, inang-inang lain di Kota Tua mengaku bisa menukarkan uang antara Rp 2 juta sampai Rp 10 juta per hari. Omzet tersebut mulai membaik dibandingkan tahun lalu. "Baru tahun ini aja, tahun kemarin pas awal pandemi sepi," ujarnya.
Berbeda dengan Yogi, Rianto mengambil untung sebesar Rp 15.000 untuk penukaran Rp 100.000. Pecahan Rp 5.000 adalah yang paling laris diburu masyarakat.
"Paling laris Rp 5.000, makanya kalo Rp 5.000 jarang boleh ditawar, susah dicarinya juga. Di bank kan paling sering habis Rp 5.000," ungkap Yogi. Sementara itu, Pecahan Rp 20.000 adalah yang paling sedikit diminati
Gabung dalam percakapan