Krisis Lapangan Kerja di Bali: Dimana Harus Mencari Pekerjaan?


Kesulitan mencari pekerjaan di Bali kini menjadi keluhan umum di kalangan pencari kerja, terutama pasca pandemi dan ditengah melonjaknya jumlah angkatan kerja baru. Persaingan yang semakin ketat dan minimnya lapangan kerja di luar sektor pariwisata menjadi penyebab utama krisis kesempatan kerja di Pulau Dewata.

Banyak pencari kerja mengaku telah mengirim puluhan lamaran kerja tanpa hasil. “Saya sudah coba lamar kerja ke lebih dari 30 tempat, tapi belum ada satu pun yang panggil wawancara,” ujar Made Wirawan, lulusan sarjana ekonomi asal Bangli yang kini tinggal di Denpasar.

Menurut data dari Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Bali, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Bali pada triwulan pertama tahun ini naik menjadi 4,12 persen. Angka ini memang masih lebih rendah dibandingkan nasional, namun kenaikan tersebut menjadi alarm tersendiri bagi pemerintah daerah. Banyaknya pekerja yang dulunya menggantungkan hidup di sektor pariwisata kini terpaksa beralih ke sektor informal atau bahkan merantau keluar daerah.

Fenomena ini juga diperparah dengan masih lambatnya pemulihan sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Bali. Tidak sedikit hotel dan restoran yang masih membatasi perekrutan karyawan demi menekan biaya operasional.

Di sisi lain, hadirnya platform pencari kerja lokal seperti JobBali.com menjadi angin segar bagi pencari kerja yang kesulitan menemukan informasi lowongan yang relevan. Situs ini secara khusus memuat informasi lowongan kerja yang berfokus di wilayah Bali, mulai dari sektor perhotelan, pariwisata, hingga lowongan di UMKM lokal.

Pakar ekonomi Universitas Udayana, Dr. Ni Made Armini, menilai bahwa pemerintah perlu mendorong sektor-sektor baru seperti ekonomi kreatif dan digital untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja. “Ketergantungan pada pariwisata harus mulai dikurangi. Bali punya potensi besar di bidang teknologi, industri kreatif, dan pertanian modern,” jelasnya.

Sementara itu, banyak pencari kerja berharap agar proses rekrutmen diperbanyak secara terbuka dan transparan. Dengan keterbatasan informasi dan koneksi, mereka merasa semakin tertinggal dalam persaingan mencari kerja di tanah kelahiran sendiri.

Upaya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan platform digital diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi sekaligus membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat Bali.

"SAPERE AUDE" Jangan Takut Untuk Berpikir Sendiri.